Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi proses-proses biologis berupa
pembongkaran dan penyusunan (metabolisme). Metabolisme akan menghasilkan zat
yang berguna bagi tubuh dan zat-zat sisa yang tidak digunakan tubuh. Sisa hasil
metabolisme dikeluarkan melalui alat-alat pengeluaran.
Apabila sisa hasil metabolisme tersebut tidak dikeluarkan maka dapat menyebabkan
tubuh keracunan. Zat-zat sisa yang dikeluarkan tubuh antara lain karbon
dioksida (CO2), amonia (NH4), dan air (H2O). Proses pengeluaran sisa
metabolisme yang tidak berguna tersebut disebut ekskresi. Ekskresi
melibatkan alat-alat khusus dan membentuk suatu sistem yang disebut sistem
ekskresi. Setiap makhluk hidup memiliki alat ekskresi yang berbeda-beda. Kalian
akan mempelajarinya pada bab ini.
Sistem ekskresi sangat berperan penting untuk menjaga keseimbangan cairan
dalam tubuh (homeostatis) dengan cara osmoregulasi dan juga berperan dalam pengeluaran sisa
metabolisme tubuh yang sudah tidak digunakan lagi. Osmoregulasi, yaitu
mekanime untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau cairan
tubuh. Sistem eksresi pada manusia disusun oleh empat organ ekskresi yaitu
paru-paru, hati, ginjal, dan kulit
1. Alat-Alat Ekskresi Pada Manusia
A. Ginjal
Manusia mempunyai sepasang ginjal. Ginjal manusia dewasa memiliki berat
lebih kurang 200 gram dan panjang 10 cm. Ginjal berbentuk seperti kacang merah
dan berwarna merah tua, karena mengan dung banyak kapiler darah. Organ ini
terletak di dalam ronga perut bagian belakang agak ke atas.
Ginjal manusia terbagi atas dua lapisan, yaitu korteks (luar) dan medula
(dalam). Pada lapisan korteks ginjal, terdapat satuan struktural dan fungsional
terkecil yang disebut nefron. Satu buah ginjal manusia mengandung
kurang lebih 1 juta nefron.
Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi (badan renalis) yang tersusun
dari kapsul Bowman dan glomerulus. Kapsul Bowman berdinding rangkap
dengan glomerulus di dalam cekungan kapsulnya. Glomerulus merupakan untaian
pembuluh kapiler darah yang dindingnya bertaut menjadi satu dengan dinding
kapsul Bowman. Sementara itu, tubulus-tubulus yang menyusun nefron adalah tubulus
proksimal, tubulus distal, dan tubulus pengumpul/kolektipus yang dikelilingi
oleh pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah kapiler ini dinamakan arteriol
eferen yang meninggalkan glomerulus menuju vasa rekta. Vasa rekta
merupakan kapiler yang mengelilingi lengkung Henle. Adapun pembuluh darah
kapiler yang menuju glomerulus dinamakan arteriol aferen. Arteriol
ini banyak menyuplai darah bagi glomerulus.
Pada lapisan medula ginjal terdapat lengkung Henle. Lengkung Henle
merupakan saluran ginjal atau tubulus yang menghubungkan antara tubulus distal
pada daerah korteks dengan tubulus proksimal. Saluran lengkung Henle ini ada
yang menurun dan menaik. Orang dewasa memiliki panjang seluruh tubulus lebih
kurang 7,5-15 m.
Pada lapisan medula juga terdapat tubulus kolektipus yang mengalirkan zat
sisa metabolisme (urine) menuju ureter. Ginjal mengendalikan potensial air
darah yang mele watinya. Substansi yang menyebabkan ketidakseimbangan potensi
air pada darah akan dipisahkan dari darah dan diekskresikan dalam bentuk urine.
Sebagai contoh adalah sisa nitrogen hasil pemecahan asam amino dan asam
nukleat.
Proses Pembentukan Urine
Proses pembentukan urine terjadi di tiap-tiap nefron pada ginjal, melalui
tiga proses, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi.
1) Filtrasi
Filtrasi adalah penyaringan darah yang dibawa arteri aferen ke dalam
struktur nefron yang berupa kapsula bowman. Hasil filtrasi berupa urin primer. Filtrasi
merupakan langkah pertama dalam proses pembentukan urine. Dua faktor utama yang
memungkinkan terjadinya filtrasi adalah struktur glomerulus (kumpulan kapiler
darah) yang sangat berpori dan tekanan darah di glomerulus yang jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan tekanan di kapiler-kapiler tubuh lain.
Dalam proses ini, darah dalam glomerulus yang mengandung air, garam, gula,
urea dan zat-zat lain akan melewati pori glomerulus, kecuali yang bermolekul
besar seperti sel darah merah dan protein. Hasil penyaringan (filtrat),
ditampung dalam kapsul Bowman dan disebut filtrat glomerulus atau urine primer.
Jadi, cairan yang berada pada kapsul Bowman sama dengan cairan darah dikurangi
sel darah merah dan molekul protein. Dalam keadaan normal, akan diproduksi 125
cc/menit cairan filtrat dari kedua ginjal.
2) Reabsorpsi
Reabsorpsi merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna
yang terdapat pada urine primer. Filtrat glomerulus/urine primer yang
dihasilkan dari proses filtrasi masih mengandung bahanbahan yang berguna bagi
tubuh, seperti glukosa, garam-garam, asam amino, dan air. Oleh karena itu,
bahan-bahan tersebut harus diserap kembali ke dalam darah untuk dapat digunakan
oleh tubuh. Proses reabsorpsi terjadi selama filtrat melalui tubulus nefron
yang dikelilingi. Urin primer akan memasuki tubulus kontortus proksimal,
lengkung henle, dantubulus kontortus distal. Pada saluran-saluran tersebut
terjadi proses reabsorpsi. Reabsorpsi yaitu penyerapan kembali zat-zat yang
masih dibutuhkan oleh tubuh. Hasil reabsorpsi berupa urin sekunder.
3) Augmentasi
Urin sekunder yang berada dalam tubulus kontortus distal akan mengalami
augmentasi. Augmentasi yaitu penambahan zat-zat seperti urea dan zat warna ke
dalam urin sekunder sehingga dihasilkan urin sebenarnya. Urin sebenarnya akan
ditampung dalam tubulus kolektifus dan akan terus mengalir melalui uretra
menuju kandung kemih. Di sini, urin akan ditampung sampai muncul hasrat untuk
buang air. Urin akan melewati ureter dan akhirnya dibuang ke luar tubuh.
B. Paru-paru
Dalam sistem eksresi paru-paru berfungsi mengeluarkan sisa metabolisme
berupa karbon dioksida dan uap air. Karbon dioksida dan uap air dari dalam
jaringan tubuh akan berdifusi ke pembuluh darah. Selanjutnya, zat-zat tersebut
akan berdifusi ke alveolus dan pada akhirnya dikeluarkan melalui rongga hidung
ke udara luar.
Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai alat pernapasan. Akan tetapi,
karena mengekskresikan zat sisa metabolisme maka dibahas pula dalam sistem
ekskresi. Karbon dioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh
darah lewat vena untuk dibawa ke jantung, dari jantung akan dipompakan ke
paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 berdifusi atau
dieksresikan ke alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler
yang mempunyai selaput tipis.
Karbon dioksida dari jaringan, sebagian besar (75%) diangkut oleh plasma
darah dalam bentuk senyawa HCO3, sedangkan sekitar 25% lagi diikat oleh Hb yang
membentuk karboksihemoglobin (HbCO2).
` C.Kulit
Kulit merupakan organ manusia yang paling berat dan paling luas. Kulit
berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh dalam bentuk keringat.
Keringat ihasilkan oleh kelenjar keringat. Kelenjar keringat menyerap zat sisa
metabolisme dari dalam pembuluh darah yang berada di sekitar kelenjar keringat.
Keringat dikeluarkan dari dalam tubuh melalui pori-pori kulit.
Kulit merupakan lapisan terluar tubuh yang berfungsi sebagai pelindung
tubuh dari kerusakan/pengaruh lingkungan. Kulit berfungsi sebagai pelindung
terhadap kerusakan-kerusakan fisik akibat gesekan, penyinaran, kuman-kuman,
panas, zat kimia, dan lain-lain. Selain itu, kulit juga berfungsi untuk
mengurangi kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsang dari luar,
dan ekskresi. Sebagai alat ekskresi,
kulit terutama mengeluarkan limbah metabolism berupa garam-garam (terutama
garam dapur) dan sedikit urea, yang dibuang melalui pengeluaran keringat. Dari
kapiler darah yang terdapat pada kulit, kelenjar keringat akan menyerap air dan
larutan garam serta sedikit urea. Air beserta larutan garam dan urea yang
terlarut kemudian dikeluarkan melalui pembuluh darah ke permukaan kulit tempat
air diuapkan dan merupakan penyerap panas tubuh kita.
Kulit terdiri atas lapisan luar yang disebut epidermis dan
lapisan dalam yang disebut dermis. Lapisan luar berlapis-lapis
terdiri atas korneum yang mati dan selalu mengelupas, stratum lucidum, stratum
granulosum yang mengandung pigmen, dan stratum
germinativum yang terusmenerus membentuk sel-sel baru ke arah luar. Di
bawah lapisan epidermis, terdapat dermis yang mengandung akar rambut, pembuluh
darah, kelenjar, dan saraf. Di bawah dermis terdapat lapisan lemak yang
bertugas menghalangi pengaruh perubahan suhu di luar tubuh.
Aktivitas kelenjar keringat ada di bawah pengaruh pusat pengatur suhu badan
dan system saraf pusat. Sistem ini dirangsang oleh perubahanperubahan suhu di
dalam pembuluh darah, kemudian rangsangan dipindahkan oleh saraf simpatetik
menuju kelenjar keringat. Oleh karena itu, jumlah kandungan larutan ataupun
banyaknya keringat yang dikeluarkan selalu berbeda, semuanya ditujukan agar
suhu badan selalu tetap. Pengeluaran keringat yang berlebihan, seperti pada
orang-orang yang bekerja keras akan menyebabkan lebih cepat merasa haus dan
sering mengalami “lapar garam”. Demikian pula orang yang terkena terik
matahari, keringat yang keluar akan banyak mengandung larutan garam. Kehilangan
garam-garam dari larutan darah ini dapat menimbulkan kejang-kejang dan pingsan.
D.Hati
Hati berfungsi menetralkan dan membersihkan zat-zat racun dalam tubuh.
Penetralan tubuh dilakukan menggunakan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati
itu sendiri. Cairan empedu merupakan hasil perombakan eritrosit dan hemoglobin
yang sudah tua.
Pada tubuh manusia, hati merupakan kelenjar besar yang memiliki peranan
penting dalam sistem organ. Hati terletak pada bagian kanan di atas rongga
perut (otot diafragma). Beratnya sekitar 1,5 kg atau 3-5% dari total berat
tubuh kita.
Pada bagian luar hati terdapat suatu selaput tipis yang dinamakan selaput hati (kapsula
hepatis). Darah disuplai ke dalam hati melalui dua pembuluh yaitu arteri hati
dan vena porta hepatis. Arteri hati membawa darah dengan kandung an oksigen
dari jantung. Sedangkan vena porta membawa darah yang mengandung sari makanan
dari usus halus. Selain berperan dalam proses pencernaan makanan, hati juga
berfungsi sebagai alat ekskresi. Zat yang dikeluarkan dari hati adalah cairan
empedu. Cairan empedu merupakan
cairan berwarna hijau kebiruan yang berfungsi dalam mencerna makanan berlemak.
ini disimpan dalam suatu bagian yang disebut kantung empedu. Zat-zat yang terkandung dalam cairan empedu yakni
garam mineral, pigmen (bilirubin dan biliverdin), kolesterol, fosfolopid, dan
air.
Di dalam hati terdapat sel yang berfungsi merombak sel darah merah yang
sudah tua dan rusak. Sel yang demikian dinamakan sel histiosit. Sel darah merah yang tua dan rusak di dalam hati
sekitar lebih dari 10 juta sel. Dalam proses perombakannya, hemoglobin (Hb)
dipecah menjadi zat besi (Fe), hemin, dan globin. Zat besi akan diambil dan di
simpan dalam hati, yang selanjutnya dikembalikan ke sumsum tulang sehingga
terbentuk eritrosit baru. Globin akan dibentuk menjadi Hb baru. Sementara hemin
dipecah menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna
empedu dikeluarkan ke usus 12 jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang
berwarna kuning coklatan. Warna ini akan memberikan warna khas tersendiri pada
feses dan urine yang kita keluarkan setiap harinya. Apabila terjadi gangguan,
pembuluh empedu dapat mengalami penyumbatan. Penyebabnya adalah adanya
pengendapan kolesterol yang membentuk batu empedu. Alhasil, feses yang keluar
berwarna cokelat abu-abu. Oleh karena pembuluh empedu mengalami penyumbatan,
empedu akan masuk ke dalam peredaran darah, sehingga mengakibatkan darah
berwarna kekuning-kuningan. Keadaan demikian lazim dinamakan penyakit kuning.
Organ hati dapat pula menghasilkan enzim arginase. Enzim arginase merupakan
enzim yang berperan dalam proses penguraianasam amino. Prosesnya
dinamakan deaminasi. Asam
amino yang diuraikan yakni asam amino arginin menjadi ornitin dan
urea. Ornitin akan mengikat amonia dan karbondioksida yang bersifat
racun. Selanjutnya ornitin akan dinetralkan dalam hati. Adapun urea
akan diserap ginjal untuk dikeluarkan bersama urine. Dengan
demikian, dari penjelasan di atas ada beberapa fungsi hati bagi
tubuh manusia. Fungsi itu antara lain penyimpan lemak dalam bentuk
glikogen, perombak dan pembentuk protein, penawar racun pada
makanan, dan perombak sel darah merah.
2.Gangguan pada sistem eksresi
manusia
·
Hepatitis: Peradangan pada hati yang
dapat diakibatkan oleh mengonsumsi minuman beralkohol, obat-obatan dosis
tinggi, atau infeksi virus hepatitis.
·
Kusata:
Infeksi
pada kulit karena infeksi bakteri Mycobacterium
leprae.
·
Nefritis:
Radang
pada ginjal yang ditandai dengan adanya albumin dalam urin.
·
Diabetes
melitus: Terdapatnya gula dalam urin. Diabetes mellitus
diakibatkan kurangnya produksi insulin.
·
Diabetes
insipidus: Reabsorpsi air berjalan lambat karena
gangguan produksi ADH oleh hipofisis. Oleh karena itu, penderita diabetes
insipidus sering buang air kecil.
Soal Latihan:
1. Zat sisa metabolisme berupa cairan empedu dikeluarkan melalui . . . .
A. Kulit
B. Ginjal
C. Paru-paru
D. Hati
E. Pankreas
2. Fungsi ginjal yang utama adalah . . . .
A. Menyaring karbon dioksida
B. Menyaring plasma darah
C. Mengeluarkan keringat
D. Mengeluarkan cairan empedu
E. Mengeluarkan darah
3. TBC merupakan kelainan paru-paru yang dapat disebarkan melalui cara berikut, kecuali . . . .
A. Cairan ludah yang keluar saat batuk
B. Menggunakan masker bergantian dengan penderita
C. Menggunakan alat makan bergantian dengan penderita
D. Menggunakan masker ketika berhadapan dengan penderita
E. Tidak ada jawaban
4. Urea merupakan zat sisa yang dibuang melalui urin. Pembentukan urea berlangsung di . . .
A. Kulit
B. Ginjal
C. Paru-paru
D. Hati
E. Pankreas
5. Zat berikut yang mudah masuk ke urin dan diserap kembali ke darah adalah . . . .
A. Albumin
B. Fibrinogen
C. Protein
D. Glukosa
E. Sukrosa
6. Fungsi utama pengeluaran keringat adalah membuang . . . .
A. Garam
B. Panas
C. Air
D. Urea
E. Lemak
7. Satuan unit terkecil di ginjal yang bertugas membentuk urin adalah . . . .
A. Kapsula Bowman
B. Glomerulus
C. Tubulus
D. Nefron
E. Ginjal
8. Pada saat orang berkeringat berlebih maka terbentuk urin yang . . . .
A. Sedikit dan pekat
B. Sedikit dan encer
C. Banyak dan pekat
D. Banyak dan encer
E. Sedikit dan kering
9. Pada manusia yang sehat, ginjal berfungsi untuk menyaring darah. Zat berikut yang ada dalam darah dan urin primer, namun tidak ada di urin sekunder adalah . . . .
A. Urea
B. Garam
C. Glukosa
D. Urobilin
E.Sentromer
10. Reabsorpsi ion kalsium di tubulus kolektivus ginjal dibantu oleh hormon . . . .
A. Antidiuretika
B. Aldosteron
C. Paratiroid
D. Insulin
E.Kreatin
11. Penderita diabetes insipidus (banyak buang urin) dapat disebabkan oleh . . . .
A. Kelebihan hormon antidiuretika
B. Kekurangan hormon antidiuretika
C. Kelebihan hormon insulin
D. Kekurangan hormon insulin
E.Tidak ada jawaban yang benar
12. Bilirubin merupakan zat sisa hasil pembongkaran . . . .
A. Hemoglobin di hati
B. Protein di hati
C. Hemoglobin di kantong empedu
D. Protein di kantong empedu
E.Lemak di pankreas
13. Zat berikut kadarnya lebih tinggi di urin dibanding di plasma darah, kecuali . . . .
A. Urea
B. Kreatinin
C. Bilirubin
D. Glukosa
E. Kantung kemih
14. Adi mengalami gangguan kesehatan, yaitu sering buang air kecil. Menurut dokter, adi mengalami gangguan yang disebabkan oleh gagalnya kelenjar hipofisis menyekresikan ADH sehingga ekskresi urine meningkat. Gangguan yang dialami oleh Adi disebut..
A. Nefritis
B. Albuminuria
C. Kencing batu
D. Diabetes insipidus
E. Diabetes melitus
15. Nefritis adalah gangguan pada sistem eksresi yang disebabkan oleh. . .
A. Kekurangan hormon antidiuretik
B. Saluran air tersumbat CaCO3
C. Infeksi bakteri Streptococcus
D. Pengerasan pembuluh darah pada ginjal
E. Pengendapan garam-garam mineral
Pembahasan:
1. Jawaban: B
Cairan empedu merupakan sisa metabolisme di hati. Cairan empedu berisi bilirubin dan biliverdin yang merupakan hasil pembongkaran hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin ini dibongkar menjadi zat besi (Fe), globin, dan hemin. Hemin inilah yang akan diubah menjadi bilirubin dan biliverdin. Cairan empedu dibuang melalui ginjal dan anus. Bilirubin merupakan pigmen yang menyebabkan urin dan tinja berwarna kuning.
2. Jawaban: B
Fungsi utama ginjal adalah menyaring plasma darah serta membuang zat-zat yang berlebihan dan zat sisa yang ada di dalam darah. Zat sisa yang tidak berguna dan zat-zat yang berlebih dibuang dalam bentuk urin. Mengeluarkan keringat adalah fungsi kulit. Mengeluarkan cairan empedu adalah fungsi hati.
3. Jawaban: D
TBC merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri dari penderita dapat tersebar ke orang lain melalui droplet yaitu cairan ludah yang tersebar saat batuk/ bersin, menggunakan alat makan atau masker secara bersama dengan penderita. Untuk mencegahnya adalah menggunakan masker ketika berhadapan dengan penderita, menyediakan ventilasi ruangan sehingga sinar matahari dapat masuk dan sirkulasi udara berjalan baik.
4. Jawaban: D
Urea merupakan zat sisa hasil pembongkaran protein di hati. Protein dibongkar menjadi asam amino. Asam amino dibongkar menjadi amonium (NH3) dan karbon dioksida (CO2). Di hati, amonium dan karbon dioksida bereaksi membentuk urea.
5. Jawaban: D
Zat yang mudah masuk ke urin dari darah adalah zat yang berukuran kecil. Albumin, fibrinogen, dan globulin merupakan protein yang bermolekul besar sehingga tidak dapat masuk ke urin. Zat berguna yang dapat masuk ke urin dan diserap kembali ke darah adalah glukosa.
6. Jawaban: B
Fungsi utama pengeluaran keringat adalah membuang panas. Ketika panas tubuh meningkat, kelenjar keringat menyerap air dan garam dari kapiler darah untuk dikeluarkan ke permukaan kulit.
Dalam perjalanan dari pangkal kelenjar keringat ke permukaan kulit, keringat (air dan garam) akan menyerap panas. Kemudian keringat menguap dan panas dibuang ke lingkungan melalui permukaan tubuh.
7. Jawaban: D
Pembentukan urin di ginjal berlangsung dalam 3 tahap, yaitu filtrasi di badan Malpighi yang terdiri atas glomerulus dan kapsula Bowman, reabsorpsi di tubulus proksimal serta distal, dan augmentasi di tubulus distal. Jadi, pembentukan urin berlangsung dari glomerulus hingga tubulus yang disebut nefron.
8. Jawaban: A
Pada saat berkeringat berlebihan maka tubuh kekurangan cairan karena dehidrasi. Usaha tubuh untuk mengatasi kekurangan air adalah dengan mereabsorpsi (menyerap kembali) air yang sudah menjadi urin sehingga terbentuk urin yang sedikit dan pekat.
9. Jawaban: C
Zat di dalam darah yang masuk ke urin primer adalah: air, garam mineral, urea, urobilin, dan glukosa. Zat yang masih berguna akan diserap kembali (reabsorpsi) sebagian yaitu air dan garam mineral, atau diserap seluruhnya yaitu glukosa. Oleh karena itu, dalam urin sekunder sudah tidak mengandungglukosa lagi. Sedangkan zat yang tidak berguna akan dibuang melalui urin yaitu urea dan urobilin (zat warna empedu).
10. Jawaban: C
Reabsorpsi fakultatif dapat berlangsung di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus. Reabsorpsi fakultatif terjadi dengan bantuan hormon, misalnya reabsorpsi ion kalsium dibantu oleh hormon paratiroid, ion natrium dibantu oleh hormon aldosteron, dan reabsorpsi air dibantu oleh hormon antidiuretika (ADH).
11. Jawaban: B
Reabsorpsi fakultatif air dibantu oleh hormon antidiuretika (ADH). Pada orang yang kekurangan ADH, reabsorpsi air sedikit sehingga air dalam urin menjadi berlebih (banyak urin).
12. Jawaban: A
Bilirubin merupakan zat sisa hasil pembongkaran hemoglobin di hati. Hemoglobin yang ada dalam sel darah merah akan dibongkar oleh sel Kupffer yang ada di hati menjadi zat besi (Fe), globin, dan hemin. Hemin diubah menjadi bilirubin.
13. Jawaban: D
Zat sisa hasil metabolisme dibuang melalui urin. Kadar zat sisa dalam urin lebih tinggi dibanding di dalam plasma darah yaitu urea, kreatinin, dan bilirubin. Glukosa setelah masuk ke urin akan diserap kembali (reabsorpsi) dan masuk ke plasma darah.
14. Jawaban:D
Gangguan disebabkan oleh kegagalan kelenjar hipofisis dalam menyekresikan ADH sehingga eksresi urine semakin meningkat disebut dengan diabetes insipidus. Sementara itu, nefritis merupakan peradangan pada nefron karena infeksi bakteri Streptococcus dan mengakibatkan protein yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring. Albuminuria terjadi karena adanya albumin atau protein lain di dalam urine. Kencing batu merupakan gangguan pengeluaran air seni yang disebabkan oleh sering menahan buang air kecil, infeksi saluran kemih, dan kurang minum. Gangguan ini biasanya ditandai dengan keluarnya batu-batu kapur berukuran kecil ketika buang air kecil. Duabetes melitus yaitu terdapatnya glukosa dalam urine akibat kekurangan hormon insulin.
15. Jawaban: C
Nefritis adalah peradangan pada nefron karena bakteri Streptococcus yang masuk melalui saluran pernapasan. Akibat peradangan ini, protein yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring sehingga keluar bersama urine. Nefritis kronis disertai dengan gejala tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah pada ginjal, serta rusaknya glomerulus dan tubulus. Adanya pengendapan garam-garam mineral sehingga saluran urine tersumbat CaCO3 merupakan indikasi terbentuknya batu ginjal. Kekurangan hormon antidiuretik mengakibatkan penyakit diabetes insipidus.
SUMBER
Avini Khairunisa, dkk. 2014. Bank Soal Super Lengkap BIOLOGI. Jakarta: Cmedia.
Wigati Hadi Omegawati, dkk. 2015. Detik-Detik Ujian Nasional BIOLOGI. Jakarta: Intan Pariwara.
Adip MS, dkk. 2014. Strategi dan Kupas Tuntas SKL UN Edisi Lengkap. Solo: Genta Smart.
Tim Grasindo. 2014. Super Jenius LULUS UN Biologi SMA/MA 2015. Jakarta: Grasindo.
Tim Studi Guru. 2014. Persiapan Menghadapi Ujian Nasional SMA IPA. Bandung: CV Pusaka Setia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar